Pontianak- Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Plh Sekda Prov.Kalbar), Ir. Sukaliman, M.T., menghadiri Rapat Koordinasi Kelitbangan Seluruh Kalimantan Barat yang mengambil tema “Peningkatan Penyelenggaraan Inovasi Daerah di Kalimantan Barat”, di Hotel Mercure Pontianak, Selasa (7/9/2021).
“Tanpa adanya inovasi, peningkatan pelayanan dan berbagai kebutuhan pembangunan akan berdampak pada peningkatan volume belanja. Oleh sebab itu, inovasi sangat diperlukan untuk melayani masyarakat. Namun, sistem penilaian inovasi saat ini sangat spesifik. Inovasi tidak hanya diciptakan dan langsung diterapkan. Sebuah inovasi harus dimulai melalui mekanisme pembahasan penggarapannya, seperti permasalahan apa yang dihadapi, bagaimana cara mengerjakan dan pembiayaannya, pihak mana saja yang terlibat, apa solusi dari permasalahan yang dihadapi, hingga proses evaluasi. Itulah penilaian yang spesifik,” ujar Plh Sekda Prov Kalbar.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (Kaban Litbang Kemendagri RI), Dr. Drs. A. Fatoni M.Si., mengutarakan inovasi daerah merupakan suatu penilaian terhadap semua inovasi yang dilakukan oleh daerah dan didasarkan pada pelaporan.
“Jadi, ini bukan menilai suatu inovasi. Tetapi, inovasi dari semua daerah dan didasarkan pada pelaporan. Sehingga ada kewajiban daerah untuk melaporkan inovasinya kepada Kemendagri. Bisa saja satu daerah sangat inovatif, tetapi jika tidak lapor, tidak akan dinilai. Atau daerah melaporkan inovasinya, tetapi data pendukungnya tidak lengkap, maka nilainya juga tidak bagus. Indeks inovasi daerah ini untuk melaporkan inovasi daerah yang dilengkapi dengan bukti pendukung. Kemudian, yang dinilai bukan hanya kuantitas, tetapi juga kualitas inovasi tersebut. Itu yang dilakukan, sehingga akan menghasilkan indeks inovasi daerah,” ungkap Dr. Drs. A. Fatoni M.Si. (aws)
@balitbang_kalbar
