PONTIANAK – Gemuruh takbir tak henti menyapa dan bergema, menandakan dimulainya hari raya, menyerukan setiap umat islam untuk bergegas menunaikan sholat idul adha. Tampak senyum bahagia Wakil Gubernur Kalimantan Barat, H. Ria Norsan, M.M., M.H., bersama istri dan keluarga berjalan untuk menunaikan sholat Idul Adha, tepatnya di Masjid Dzakirin, yang berlokasi di Jalan Pangeran Natakusuma Pontianak, Minggu (10/7/2022).
Tahun ini terasa berbeda, seluruh umat muslim patut berbahagia, namun harus tetap selalu waspada, karena virus covid-19 masih berada disekitar kita.
Pada kesempatannya Wagub Kalbar menghaturkan rasa syukur yang tak terhingga, karena tahun ini sudah dapat merayakan idul adha seperti biasa.
“Alhamdulillah puji syukur kita haturkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala. Karena tahun ini kita dapat melaksanakan sholat idul adha bersama – sama masyarakat Kalimantan Barat. Alhamdulillah juga, covid mulai mereda. Sekali lagi, mari kita bersyukur karena sudah dapat merayakan hari raya seperti biasa,” ungkap Ria Norsan.
Tidak hanya itu, H. Ria Norsan juga bersyukur, karena pada tahun ini masyarakat sudah dapat mengunjungi Masjidil Haram untuk menunaikan ibadah haji, walaupun dengan kuota terbatas.
“Kita juga bersyukur, karena jemaah haji ikia sudah dapat menunaikan ibadah haji seperti biasa. Tak lupa kami atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat juga atas nama keluarga, mengucapkan selamat hari raya idul adha 1443 H, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita lebih ikhlas dalam beribadah serta berbagi kepada sesama”, tutup Wagub Kalbar.
Sebagai informasi total calon jumlah jemaah haji asal Kalbar tahun ini sebanyak 1.146 orang yang terdiri 529 laki-laki dan 617 perempuan dan sudah termasuk Petugas Haji Daerah (PHD). Ada 2 calon jemaah haji dengan usia tertua sekitar 64 tahun yang berasal dari Kabupaten Sintang dan Kabupaten Singkawang. Sedangkan untuk calon jemaah haji termuda berasal dari Kabupaten Kayong Utara yang berusia 18 tahun 7 bulan.
Namun dari jumlah tersebut, ada 6 orang Calon jemaah haji asal Kalbar yang tidak laik terbang dan dipulangkan dari Batam. Yakni satu orang dari Kabupaten Ketapang ada riwayat hipertensi dan diabetes, 2 calon jamaah haji dari Kabupaten Kapuas Hulu dimana istrinya dinyatakan hamil, sehingga suaminya juga batal berangkat. Dan 2 orang dari Kota Pontianak yang dinyatakan anemia, dan suaminya tidak ikut berangkat. Sehingga total ada 6 orang yang batal berangkat sesuai keputusan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Batam.(adpim)
