NEWS - Bureau for Executive Administration Regional Secretariat Of West Kalimantan Province

BNPB LAKUKAN PENDAMPINGAN JITUPASNA DAN R3P DI PROVINSI KALBAR

PONTIANAK – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi melaksanakan kegiatan Pendampingan Petugas Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) di Pontianak, Selasa (14/9/2021).
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Ibis Pontianak ini dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Asisten I Sekda Prov Kalbar), Dra. Hj. Linda Purnama, M.Si, dan Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Johny Sumbung, S.K.M., M.Kes.
Dalam sambutannya,  Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB menyampaikan bahwa penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana harus bisa terlaksana dengan baik sesuai rencana pembangunan di tingkat pusat maupun daerah.
“Kehadiran pemerintah di tengah korban bencana merupakan hal yang sangat berarti bagi pemulihan masyarakat yang terdampak. Penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi harus bisa terlaksana selaras dengan rencana pembangunan baik di tingkat pusat maupun daerah. Kegiatan Pendampingan Petugas Jitupasna dan R3P merupakan bentuk komitmen bersama antara BNPB dan Kementerian/Lembaga, BPBD, dan OPD Provinsi/Kabupaten/Kota, guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas aparatur sipil negara dalam melakukan Jitupasna dan penyusunan R3P di wilayah terdampak,” ujar Johny Sumbung.
Sementara itu, Asisten I Sekda Prov Kalbar menyampaikan, “Potensi bencana di Kalbar menjadi suatu agenda yang harus diperhatikan secara serius agar pemerintah daerah, baik provinsi maupun kab/kota mampu mempersiapkan sebaik mungkin upaya pencegahan bencana, terutama pada tahap pascabencana. Tahun 2021 terjadi peningkatan potensi bencana, baik bencana banjir, angin puting beliung, tanah longsor, maupun kebakaran hutan dan lahan, sebagai salah satu siklus bencana yang terjadi hampir setiap tahun,” jelas Hj. Linda Purnama.(rfa)