KUBU RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., menghadiri Sosialisasi UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara.
Sosialisasi ini dalam rangka penyelenggaraan pembentukan komponen cadangan matra darat yang dibuka oleh Dirjen Pothan Kemhan RI, Mayor Jenderal TNI Dadang Hendra Yudha. Sosialisasi ini dihadiri Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, beserta Forkopimda Kalbar.
Dalam wawancaranya, Wagub Kalbar mengatakan dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi Kalbar akan siap ikut serta dalam mewujudkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019.
“Untuk mendukung pertahanan negara, artinya Pegawai Negeri Sipil kalau bisa wajib, ya wajib diikutkan. Sehingga nanti selesai dari pendidikan disiplinnya akan terbentuk dan wawasan kebangsaannya akan semakin tinggi,” ungkap Wagub Kalbar di Aula Makodam Tanjungpura, Rabu (10/3/2021).
Dia juga mengungkapkan akan mengambil dari beberapa 14 kabupaten/kota untuk mengikuti Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara ini.
“Kalbar mempunyai 14 kabupaten/kota, mungkin nanti kita akan ambil dari kabupaten A sekian orang, dari kabupaten B sekian orang, jadi tidak semuanya bergabung mengikuti komponen cadangan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara ini,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Mayjen TNI Dadang Hendra Yudha mengatakan dalam sosialisasi ini, pemerintah beserta DPR RI sudah melahirkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
“Kita berharap ini menjadi sejarah bersama, karena kita melihat bahwa fungsi pertahanan inilah tanggung jawabnya pemerintah. Kita harus menyiapkan segala sesuatunya mulai dari sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sebagainya,” harap Dadang.
Sosialisasi ini akan terus dilakukan agar mendapatkan pemahaman ketahanan negara. Pelatihan akan dilaksanakan, ketika anggaran sudah turun.
“Estimasinya sekitar bulan Juli, Agustus, September, dan itu sudah mulai pelatihan. Pelatihannya sebelum itu ada kegiatan-kegiatan seleksi dan sebagainya,” katanya.
Dirjen Pothan Kemhan mengingatkan kepada masyarakat bahwa pelatihan ini bersifat sukarela, guna memperkuat kekuatan TNI.
“Saya mengajak dan menghimbau masyarakat, mari ikuti salah satu bela negara ini melalui atau bergabung menjadi komponen cadangan artinya memperbesar kekuatan TNI,” ajaknya.
Dia menjelaskan dari 268 juta jiwa WNI di Indonesia, hanya mempunyai kekuatan 400 ribu. Komponen cadangan ini disiapkan guna mengantisipasi seandainya terjadi ancaman perang.
“TNI dari jumlah 268 juta ini kita hanya mempunyai kekuatan 400, dengan menyiapkan komponen cadangan ini artinya kalau kita menghadapi ancaman perang terbuka kita sudah ada perkuatan walaupun TNI sebagai komponen utama,” tutupnya.
LIKE, COMMENT & SHARE